Rabu, 30 Januari 2013

RFID

1.Sejarah


       Pada tahun 1946Léon Theremin menemukan alat mata-mata untuk pemerintah Uni Soviet yang dapat memancarkan kembali gelombang radio dengan informasi suara. Gelombang suara menggetarkan sebuah diafragma (diaphragm) yang mengubah sedikit bentuk resonator, yang kemudian memodulasi frekuensi radio yang terpantul. Walaupun alat ini adalah sebuah alat pendengar mata-mata yang pasif dan bukan sebuah kartu/label identitas, alat ini diakui sebagai benda pertama dan salah satu nenek-moyang teknologi RFID. Beberapa publikasi menyatakan bahwa teknologi yang digunakan RFID telah ada semenjak awal era 1920-an, sementara beberapa sumber lainnya menyatakan bahwa sistem RFID baru muncul sekitar akhir era 1960-an.......
       Sebuah teknologi yang lebih mirip, IFF Transponder, ditemukan oleh Inggris pada tahun 1939, dan secara rutin digunakan oleh tentara sekutu di Perang Dunia IIuntuk mengidentifikasikan pesawat tempur kawan atau lawan. Transponder semacam itu masih digunakan oleh pihak militer dan maskapai penerbangan hingga hari ini.
       Karya awal lainnya yang mengeksplorasi RFID adalah karya tulis ilmiah penting Harry Stockman pada tahun 1948 yang berjudul Communication by Means of Reflected Power (Komunikasi Menggunakan Tenaga Pantulan) yang terbit di IRE, halaman 1196–1204, Oktober 1948. Stockman memperkirakan bahwa "...riset dan pengembangan yang lebih serius harus dilakukan sebelum problem-problem mendasar di dalam komunikasi tenaga pantulan dapat dipecahkan, dan sebelum aplikasi-aplikasi (dari teknologi ini) dieksplorasi lebih jauh."
       Paten Amerika Serikat nomor 3,713,148 atas nama Mario Cardullo pada tahun 1973 adalah nenek moyang pertama dari RFID modern; sebuah transponder radio pasif dengan memori ingatan. Alat pantulan tenaga pasif pertama didemonstrasikan pada tahun 1971 kepada Perusahaan Pelabuhan New York (New York Port Authority) dan pengguna potensial lainnya. Alat ini terdiri dari sebuah transponder dengan memori 16 bit untuk digunakan sebagai alat pembayaran bea.
       Pada dasarnya, paten Cardullo meliputi penggunaan frekuensi radio, suara dan cahaya sebagai media transmisi. Rencana bisnis pertama yang diajukan kepada para investor pada tahun 1969 menampilkan penggunaan teknologi ini di bidang transportasi (identifikasi kendaraan otomotif, sistem pembayaran tol otomatis, plat nomor elektronik, manifest [daftar barang] elektronik, pendata rute kendaraan, pengawas kelaikan kendaraan), bidang perbankan (buku cek elektronik, kartu kredit elektronik), bidang keamanan (tanda pengenal pegawai, pintu gerbang otomatis, pengawas akses) dan bidang kesehatan (identifikasi dan sejarah medis pasien).
       Demonstrasi label RFID dengan teknologi tenaga pantulan, baik yang pasif maupun yang aktif, dilakukan di Laboratorium Sains Los Alamos pada tahun 1973. Alat ini diperasikan pada gelombang 915 MHz dan menggunakan label yang berkapasitas 12 bit.
Paten pertama yang menggunakan kata RFID diberikan kepada Charles Walton pada tahun 1983 (Paten Amerika Serikat nomor 4,384,288).

2. Pengertian dan prinsip kerja

       RFID (bahasa Inggris: Radio Frequency Identification) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metodeidentifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radioLabel RFID berisi informasi yang disimpan secara elektronik dan dapat dibaca hingga beberapa meter jauhnya. Sistem pembaca RFID tidak memerlukan kontak langsung seperti sistem pembaca kode batang (bahasa Inggrisbarcode).

adapun cara kerjanya :

Sebuah sistem Radio-Frequency Identification memiliki tiga bagian:
  • Sebuah scanning antenna
  • Sebuah transceiver dengan decoder untuk mengartikan data
  • A transponder – tag RFID – yang telah diprogram.
Scanning Antenna mengeluarkan sinyal frekuensi radio dalam kisaran yang relatif pendek. Radiasi RF melakukan dua hal:
  • Menyediakan sarana untuk berkomunikasi dengan transponder (tag RFID)
  • Menyediakan tag RFID + sumber daya untuk berkomunikasi (pada tag RFID pasif).
Ini adalah bagian penting dari teknologi; tag RFID tidak perlu berisi baterai, oleh karena itu dapat tetap digunakan untuk waktu yang lama (mungkin puluhan tahun).
       Scanning Antenna dapat secara permanen ditempelkan ke permukaan, selain itu terdapat juga handheld antena . Alat-alat ini dapat mengambil informasi dalam bentuk yang kita perlukan. Misalnya, Anda bisa meletakkannya di ambang pintu untuk menerima data dari orang atau benda yang lewat.

       Ketika suatu RFID tag melewati daerah antena scanning, RFID tag akan mendeteksi sinyal aktivasi dari antena. Hal ini akan mengaktifkan chip RFID, lalu ia akan mengirimkan informasi pada microchipnya untuk ditangkap oleh scanning antenna.
        Selain itu, tag RFID ada dua jenis. Pertama, “Active RFID tag”,  memiliki sumber daya sendiri; keuntungan dari tag ini adalah bahwa reader dapat diletakkan lebih jauh namun tetap mendapatkan pancaran sinyal. Meskipun beberapa dari perangkat ini dibuat untuk digunakan hingga 10 tahun, namun alat ini tetap memiliki masa pakai terbatas. Kedua, “Passive RFID tag “, tidak memerlukan baterai dan berbentuk jauh lebih kecil serta memiliki jangka hidup yang hampir tak terbatas.
RFID tag dapat dibaca dalam beberapa keadaan, dimana barcode atau teknologi optik membaca lainnya tidak dapat berfungsi.
  1. Tag tidak perlu harus berada pada permukaan benda
  2. Waktu membaca biasanya kurang dari 100 milidetik
  3. Sejumlah besar tag dapat dibaca sekaligus (tidak satu persatu).

3. Perkembangan


Dalam majalah ‘e Bizz Asia’ volume II No 20 – September 2004, ada sepuluh teknologi yang diperkirakan akan berpengaruh pada tahun-tahun mendatang salah satunya adalah RFID12.  Hal ini terbukti, pada tahun 2005 Wal-Mart telah berkeputusan untuk mengharuskan semua pemasoknya menerapkan RFID tags dan pada bulan januari di tahun yang sama Wal-Mart telah menerapkan 4 persen RFID reader di jalur ritel dan distribusinya[1].
Setahun kemudian, pada bulan Oktober 2006, pemerintah China men-set up 863 proyek nasional yang berbasis RFID dengan total budget 128 juta RMB. Proyek-proyek ini memfokuskan pada RFID UHF anti-collusion, RFID Middleware,RFID public Service infrastructure, RFID Tag Design, RFID Test Technology,RFID information integration technology, RFID Industry, etc.Semuanya mempunyai total: 20 sub-project. Untuk aplikasi, ada 5 bidang yang diutamakan, yaitu:Post Industrymanufacturing product Line, Pelacakan bagi produk, Counterfeit of wine dan Untuk aplikasi invoice pada manajemen keuangan[2].

4. contoh dan implementasi RFID ke trend teknology

Sebuah label RFID dapat ditempelkan ke sebuah obyek dan digunakan untuk melacak dan mengelola inventaris, aset, orang, dan lain-lain. Sebagai contoh, labelRFID bisa ditempelkan di mobil, peralatan komputer, buku-buku, ponsel, dan lain-lain.
RFID menawarkan keunggulan dibandingkan sistem manual atau penggunaan kode batangLabel dapat dibaca jika melewati dekat pembaca label, bahkan jika pembaca tertutup oleh objek atau tidak terlihat. Label dapat dibaca di dalam sebuah wadah, karton, kotak atau lainnya. Label RFID dapat membaca ratusan pada satu waktu, sedangkan kode batang hanya dapat dibaca satu per satu.
RFID dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti:
  • Manajement Akses
  • Pelacakan barang
  • Pengumpulan dan pembayaran toll tanpa kontak langsung
  • Mesin pembaca dokumen berjalan
  • Pelacakan identitas untuk memverifikasi keaslian
  • Pelacakan bagasi di bandara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar