Kamis, 31 Januari 2013

SOA

1.Sejarah
Dalam dunia digital, SOA menjadi sangat menarik, apalagi dengan tekanan regional untuk membuat sebuah sistem yang transparan, cepat dan anti birokrasi yang korup, yang di Indonesia sering disebut sebagai Single Window.Dalam SOA dunia digital yang akan disebut SOA saja setelah ini, yang lebih khususnya dalam dunia perinternetan yang sangat berhubungan dengan Web, populer setelah berkembangkan sebuah mekanisme request-response yang memungkinkan pesan (message) terkirim dari satu titik ke titik lainnya.




      Protokol yang pertama dikembangkan Microsoft bernama BizTalk, kemudian dirubah oleh W3C menjadi Simple Object Application Protocol (SOAP), maklum BizTalk adalah sebuah merek dagang, dan merek dagang merupakan simbol ketertutupan. SOAP ini telah menjadi cikal bakalnya SOA berkembang. SOAP lebih mengarah ke sebuah web service daripada aplication service.Interaksi sebuah sistem dengan sistem lain, atau mengikat sebuah aplikasi dari aplikasi tradisional menjadi aplikasi berbasis SOAP, secara tidak langsung telah merubah sebuah sistem tersebut menjadi sebuah aplikasi yang SOA Ready. SOAP adalah sebuah mekanisme implementasi XML yang terstandarisasi, namun cenderung berbasis web service.


       Teknologi ini sering disebut sebagai Web Services, sebuah mekanisme melayani permintaan (messaging) yang mengacu pada protokol Web yang sering disebut HTTP. Tetapi tentu saja SOA itu bukan hanya Web Services saja. Ingat SOA itu lebih luas, dan lebih luas dari yang dapat kita bayangkan.Perkembangan Web Services sebagai media terbuka untuk interaksi, yang berbasis pada HTTP yang juga merupakan standar terbuka, membuat Web Services dengan SOAP sebagai icon teknologinya, telah membuat Web Services menjadi teknologi primadona dalam dunia SOA ini.SOAP Sebenarnya merupakan sebuah perwakilan dari sebuah envelope (amplop) yang gunanya mirip dengan mekanisme melakukan surat menyurat. SOAP umumnya diciptakan lebih khusus, untuk surat menyurat resmi, seperti mengirim form purchase order, form pengajuan kredit, form meminjam buku. Sedangkan yang kurang formal dapat menggunakan XML saja. Dalam implementasinya SOAP yang flat ternyata memiliki kekurangan yang sangat banyak, apalagi SOAP seperti kakek (generasi pendahulu) dari HTML, berbentuk flat file, sehingga diasumsikan tidak aman, untuk itulah maka hadir beberapa implementasi SOAP seperti STSOAP (Securing Toolkit for SOAP) yang tentu saja membuat SOA menjadi lebih secure dan siap digunakan.

       Standar berbasis Web Services yang lebih sering disebut dengan WS-Security adalah sebuah standar yang dikembangkan oleh OASIS yang juga mengembangkan teknologi ODF (Open Document Format). WS-Security ini memungkinkan melakukan implementasi Web Services yang terembed didalamnya security.Ada beberapa standar lainnya yang dapat digunakan untuk membuat sebuah implementasi SOA menjadi lebih aman, diantaranya SAML untuk identity management (di Indonesia populer disebut Single Identity Number), XACML, XKMS, XML-Sig, WS-Federation, WS-I Basic Profile.


2.Pengertian :
SOA (service oriented architecture, arsitektur berorientasi layanan) adalah suatu gaya arsitektur sistem yang membuat dan menggunakan proses bisnis dalam bentuk paket layanan sepanjang siklus hidupnya. SOA juga mendefinisikan dan menentukan arsitektur teknologi informasi (TI) yang dapat menunjang berbagai aplikasi untuk saling bertukar data dan berpartisipasi dalam proses bisnis. Fungsi-fungsi ini tidak terikat dengan sistem operasi dan bahasa pemrograman yang mendasari aplikasi-aplikasi tersebut.

Tekhnik(Prinsip Kerja):
Inovasi membutuhkan perubahan dan SOA memudahkannya.SOA bekerja seperti charger untuk semua fungsi, atau dengan kata lain SOA membangun interface yang bisa diakses oleh berbagai macam software. Selama ini, sebuah software dibangun dengan cara mengikat data dan alat pemrosesnya dalam satu rangkaian. Tentu saja, semakin banyak software yang dibutuhkan akan membuat perusahaan mengeluarkan uang dan tenaga lebih banyak lagi. Demikian pula dengan semakin banyaknya lalu lintas data antar software tersebut yang secara otomatis akan meningkatkan ongkos perusahaan. Teknologi SOA bertugas untuk meringankan masalah tersebut dengan cara mengurangi hambatan integralisasi.

       Melihat karakternya, SOA saat ini banyak diminati perusahaan – perusahaan keuangan dan perbankan. Namun, industri asuransi dan telekomunikasi juga banyak yang mengadopsi teknologi SOA. Hal ini disebabkan fleksibilitas dan arsitektur yang ditawarkan SOA cukup handal untuk mengurangi berbagai hambatan interaksi antar software dan memotong rangkaian proses
Gambar Ilustrasi Alur Kerja SOA Melewati Lintas Service Dalam Perusahaan 

        Untuk menggambarkan bagaimana SOA bekerja dalam sebuah perusahaan atau institusi bisnis, dapat mengambil contoh transaksi pembelian barang melalui internet yang dilakukan seorang netter (pengguna internet) atau pelanggan. 

       Dalam sistem TI pengecer yang menggunakan sebuah SOA, pembelian barang secara online itu memicu serangkaian transaksi lainnya. Misalnya, kartu kredit pelanggan diverifikasi, bagian pengiriman barang diberi tahu, gudang diminta untuk menyesuaikan persediaan barang, dan catatan – catatan pembukuan diperbaharui. Transaksi – transaksi tersebut berupa input informasi yang dikirim melalui sistem atau software – software yang berlainan, yang kadang tidak sesuai dan tidak bisa berhubungan satu sama lain. Namun, teknologi SOA telah memungkinkan infrastruktur yang mendukung transaksi tersebut untuk dibaurkan dan dikombinasikan secara integral.

 3.Perkembangan
Seperti yang kita ketahui bersama, perkembangan service oriented architecture dan cloud computing menjadi sangat pesat belakangan ini, terlebih khusus dalam area industri dan akademisi, memicu berkembangnya aplikasi ber-skala besar yang ditujukan untuk pengembangan penelitian kolaboratif di berbagai bidang seperti: e-bisnis, kesehatan, aplikasi grid computing, infrastruktur komputasi perusahaan2, aplikasi2 untuk militer dan keamanan. Kedua paradigma software development tersebut diatas telah membuat lebih mudah dan lebih ekonomis untuk membuat segala sesuatu dari perangkat lunak komersial yang sederhana hingga sistem informasi yang kompleks, termasuk "killer application" yang bersifat mission-critical.
Pada hakikatnya kedua konsep paradigma pengembangan software memiliki "kemiripan" dalam hal oursourcing sumber daya dan transfer pengelolaan TI untuk layanan aplikasi, meskipun demikian terdapat perbedaan yang mencolok dalam hal "paradigma software engineering". Komputasi Service-Oriented berfokus pada desain arsitektur yang memungkinkan pengembangan aplikasi melalui penemuan layanan dan komposisi sedangkan cloud computing berfokus pada pengiriman efektif layanan kepada pengguna melalui virtualisasi sumber daya fleksibel dan scalable dan load balancing.
Konsep SOSE atau Service Oriented Software Engineering mencoba untuk "menggabungkan" keunggulan dan "mereduksi" perbedaan kedua paradigma tersebut. Melalui SOSE, dioptimalkan konsep arsitektur berorientasi layanan (SOA) yang memberikan gaya arsitektur, protokol standar, dan interface yang diperlukan untuk pengembangan aplikasi, dan Cloud Computing memberikan layanan yang diperlukan untuk pengguna melalui virtualisasi dan sumber daya penyatuan. Menggabungkan layanan dan komputasi awan dalam kerangka rekayasa perangkat lunak dapat membantu pengembang aplikasi dan penyedia layanan memenuhi tantangan individu paradigma masing-masing.

Meskipun SOSE secara konseptual menjanjikan, realisasinya akan memerlukan penelitian tambahan dalam rekayasa perangkat lunak untuk menghadapi tantangan, seperti keamanan dan kualitas-of-service (QoS) manajemen yang muncul dalam layanan atau komputasi awan.

Visi dari SOSE dapat dilihat pada Gambar berikut ini:

Keterangan selanjutnya dapat diperoleh di:
dan 

 4.Contoh:

  Contoh SOA didunia non digital adalah cara melayani customer services dengan pelanggannya, atau sebuah server yang berjalan secara otomatis yang melakukan sebuah kegiatan untuk menghasilkan kegiatan sendiri secara otomatis. Yah, itu semua adalah contoh-contoh SOA. Yang menarik dari SOA ini adalah, tahun 2005, dicanangkan sebagai tahun SOA, dan apa sebenarnya dampak SOA bagi kehidupan manusia? sebenarnya dengan masuknya SOA sebagai fondasi sebuah kehidupan, akan membuat entitas yang terhubung didalamnya akan semakin peduli terhadap apa itu artinya kepuasan pelanggan.

5.Implementasi

  • Bila implementasi dan penerapannya sesuai, SOA dapat dengan signifikan memotong banyak proses bisnis lintas departemen / bagian sehingga untuk melakukan satu periode proses waktu, tenaga, dan sumber daya yang dihemat menjadi sangat banyak. Hal ini dimungkinkan dengan otomatisasi dan terintegrasinya setiap departemen / bagian dalam satu arsitektur.
  • Pengaruh implementasi SOA pada awalnya kurang terasa, namun setelah keseluruhan sistem berjalan, secara perlahan – lahan perusahaan akan merasakan manfaatnya melalui setiap efisiensi yang dihasilkan. Pelayanan terhadap pelanggan akan meningkat, sumber daya yang terpakai dapat dihemat, dan pada akhirnya keuntungan akan meningkat.
  • Walaupun SOA memiliki manfaat yang cukup banyak, sayang nya SOA belum memiliki standar global. Yang ada hanya standar yang dibuat oleh koalisi perusahaan – perusahaan pembuat sistem SOA, seperti IBM dan Sun Microsystem.


  •  

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar